Jumat, 06 Mei 2011

Senopati Ing Alaga Dul Gendhu Asmaragama

Masa ketika Senopati Sultan Hanyokrokusumo berkeraton Mataram di Kota Gede sebelum mendirikan keraton Ngayogyakarta sebagai bagian pentahbisannya sebagai Sultan Agung I Mataram...
Hari itu, senopati Mataram muncul juga rasa takutnya memandang pasukan Bang Wetan yang berjumlah besar. Pasukan Bang Wetan terdiri dari pasukan Sultan Banten, Makassar, Pangeran Dipati Surabaya,dan Bali. Menghadapi pasukan sebesar itu hampir membuat Panembahan Senopati Kota Gede mengurungkan niatnya untuk menduduki Gresik.
Gresik yang di bentengi pasukan Bangwetan yang besar dan dinding kasultanan Giriprapen, nampaknya mustahil untuk di tembus oleh senopati Kota Gede yang pasukan dan kekuatan kasultanannya yang lebih kecil dari bawah tanah.
Hari itu Pangeran surakarta Gresik, Syekh Sri Amongrogo sebagai putera sulung dan penerus tahta Sultan Gresik berdiri di posisi dengan kedudukannya yang tinggi dan sombong.
Tapi Senopati Kota Gede mencari jalan lain. Akal-akalannya adalah dengan menguasai satu-persatu dari kesatuan pasukan Bangwetan yang besar. Akal anak Singasari untuk menguasai kumpulan macan kumbang. Incaran pertama adalah Dipati Jawa timur yang merupakan pasukan bantuan terdekat. Senopati Kota Gede tahu kelemahan Dipati Jawa Timur adalah gadis cantik, maka di kirimnya saudara perempuannya untuk penyampai pesan perdamaiannya pada Dipati Jawa Timur.
Mengira Senopati Mataram mengurungkan niat untuk menduduki Jawa Timur, membuat pasukan Bangwetan mengendurkan persiapan perangnya terhadap Senopati Kota Gede. Pasukan Bangwetan pun berpencaran. Di waktu-waktu itu pula Senopati Kota Gede melihat celah-celah kesempatan menduduki wilayah Dipati Jawa Timur dengan serangan mendadak.
Ketika Dipati Jawa Timur sedang mabuk kepayang di imingi puteri Mataram, Senopati Kota Gede bersama pasukannya merebut kedatonnya menjelang fajar. Dipati Jawa Timur yang tidak menyangka tunduk menyerah. Hari itu Senopati Kota Gede merebut benteng terkuat kedua pertahanan Sultan Gresik Sri Amongrogo.
Senopati Kota Gede memasuki kamar Puteri Ayu Dipati Jawa Timur. Puteri Ayu melempar keris, tapi Senopati Kota Gede memperisai dengan kekebalannya. Melihat keperkasaan Senopati Kota Gede, puteri Ayu Dipati Jawa Timur jadi menyerah, dan jatuh ke dalam pelukan asmaragama Senopati Kota Gede.
Sejak itu jalan menguasai kasultanan Gresik terbuka bagi Senopati Kota Gede...

2 komentar:

  1. Saya termasuk keturunan dari saidin Surosowan dan hadiningrat Kota Gede ( kasepuhan Mataram ).

    BalasHapus
  2. Alias Dul Gendhu, sebutan keluarga hadiningrat keraton Kota Gede/kasepuhan Mataram.

    BalasHapus