Senin, 09 Mei 2011

Hubungan sejarah kekaisaran Dinasti Mamluk, Mauquqis; saidin Surosowan dan Pasarean Cirebon.

Sejak di jaman Nabi Muhammad SAW., tercatat dua kerajaan yang masuk Islam dan menghormati Nabi Muhammad SAW. Kerajaan-kerajaan tersebut adalah kerajaan Mauquqis yang berpusat di Mesir dan kerajaan Najasyi yang berpusat di Ethiopia kini. Nabi Muhammad SAW., pun juga menghormati masing-masing kedaulatan kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Seperti janji Nabi Muhammad SAW., di tiap surat ajakan masuk Islam pada kerajaan-kerajaan, siapa kerajaan yang turut mengucap syahadatain dan masuk Islam, di hargai hak istimewa dan kekuasaan kerajaannya.

Kerajaan Mauquqis yang kaya, tercatat dalam siroh Nabawiyah, memberikan hadiah perempuan Arab sebagai bakal isteri Nabi Muhammad SAW., beserta hadiah mahar pernikahannya berupa harta emas.

Kerajaan Islam Mauquqis bertahun-tahun kemudian melalui sejarah pertumbuhan Islam, menjadi kekaisaran Mamluk yang juga berpusat di Mesir.

Tetapi sekitar masa awal kemunculan dinasti Abbasiyah yang berpusat di Irak, membuat kelompok Khowarij yang kecewa pada pengangkatan Sultan I Abbasiyah, Abbas Assafah, karena tidak menempatkan sama sekali orang-orang Khowarij/ golongan Syi'ah di posisi tinggi pemerintahan. Golongan Syi'ah yang konflik dengan dinasti Abbasiyah jadi menyeberang ke Mesir, melalui sekitar sungai Ismailiyat, hingga berkembang jadi mendirikan dinasti Fatimiyah di Mesir Timur.

Perkembangan kekuasaan dinasti Fatimiyah membuat semakin terpinggirkannya kasultanan dinasti Mamluk di Mesir.

Dinasti Fatimiyah yang menurut sejarah di dukung oleh keturunan Hasan ra., meluaskan kekuasaannya hingga ke Asia, seperti di Gujarat/India, hingga di Sumatera dan Jawa.

Di Sumatera, atau di semenanjung Melayu, berdirinya kerajaan Islam pertama, Perlak di sokong oleh orang-orang dinasti Fatimiyah. Perlak yang terletak di sekitar Aceh Barat, semula adalah kawasan lintas strategis perdagangan.

Hingga pada abad 12 m., kasultanan Perlak di datangi oleh pengelana dari Italia, Marcopolo. Marcopolo menurut kesaksikannya menuliskan Perlak adalah wilayah Islam di Ujung Sumatera Utara bagian barat, wilayah lainnya ke arah selatan, adalah penduduk Sumatera yang masih berbudaya animisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar