Senin, 19 September 2011

KEMBALINYA REPUBLIK WEIMAR DI JERMAN SETELAH PERIODE TIRANI NAZI ADOLPH HITLER

Seusai Perang Dunia II, pasukan sekutu memburu sisa-sisa pasukan NAZI. Pasukan NAZI yang tertangkap sebagian di tembak mati oleh pasukan SAS Inggeris dan Amerika Serikat. Dan bagaimanakah situasi di Jerman seusai Perang Dunia II dan rezim NAZI tirani kesewenang-wenangan perwira militer Hitler? Jerman mengembalikan kekuasaan pemerintahan dan negara pada Monarkinya, Kekaisaran Jerman. Kaisar Jerman dan rakyat Jerman yang anti NAZI Hitler mengembalikan Jerman ke bentuk negara Republik. Di mana kekuasaan tunggal pemerintahan dan negara bukan seperti ketika hanya di monopoli Hitler yang mengangkat dirinya sebagai Fuhrer, Fuhrer fasis perwira militer. Peristiwa pemulihan Jerman ke bentuk Negara Republik Weimar terjadi di sekitar tahun 1945, berdekatan usainya Perang Dunia II, dan tanggal di proklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia. Hingga para founding fathers Indonesia yang juga di dukung Raja-raja Indonesia melahirkan negara Unitaris ( kesatuan ) Republik Indonesia. Di antara Raja-raja dan bangsawan Indonesia pendukung founding fathers Soekarno Hatta, tokoh proklamator, ialah Sri Sultan Ngayogyakarta Hamengkubhuwono IX, Sultan Siak/Riau, dan Datuk Paduko Rajo Chaerul Saleh : putera kerajaan Batak Minangkabau. Chaerul Saleh adalah pemimpinnya angkatan pemuda dan pelajar, termasuk dalam Anggota Senior di Barisan Sukarni, pendiri Barisan Pelopor, kemudian menjadi Laskar Rakyat Jakarta Raya. Kemudian di singkat menjadi Laskar Rakyat. Raja-raja bangsawan berikut juga pendukung kemerdekaan Indonesia, seperti Residen Tubagus Banten, Sultan Cirebon yang ketika pada periode sebelumnya di masa perundingan dengan Belanda dan sekutu menentukan RIS, Republik Indonesia Serikat, di mana terdapat negara Pasundan yang mengangkat Kepala Negara Amir Syarifuddin. Di mana Tubagus perwakilan saidin kasultanan Surosowan Banten dan Cirebon tidak ikut mendukung negara Pasundan. Belanda dan Sekutu menentukan hanya setuju memberikan kemerdekaan pada wilayah-wilayah Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Itu pun di jadikan sistem Republik Indonesia Serikat yang di atur konspirasi Van Mook seperti negara bonekanya Belanda, atau mesti tetap di bawah supremasi negara Belanda. RIS tidak di setujui oleh segenap pendukung dan gerilyawan kemerdekaan sejati Indonesia. Dan Belanda juga mengajukan syarat para gerilyawan kemerdekaan turut di ajukan ke pengadilan dan di beri sanksi hukum. Saidin Tubagus Surosowan jelas tidak setuju, Karena 2 Tubagus Surosowan ikut tewas menjadi korban keganasan pembantaian Kapten APRIS yang juga serdadu NICA, Raymond Westerling ketika berada di Jawa Barat. Dan salah satu Tubagus Surosowan juga menjadi komandan batalyon TNI di Jawa Barat. Waktu itu TNI atau gerilyawan dari pemuda/pelajar di serupakan gerilyawan ekstremis oleh Nekolim Belanda. Dan alasan lainnya residen saidin Tubagus Surosowan dan kasultanan Cirebon tidak mendukung negara Pasundan karena ketidaksesuaian penempatan pengembalian hak istimewa ( privilisasi ) kedaerahannya. Soekarno gurunya ialah HOS Cokroaminoto dan Mohammad Husni Thamrin, mantan anggota Dewan Volksraad yang tewas di bunuh Gestapo ( Polisi rahasia ) Belanda yang mendobrak paksa masuk di rumahnya. Peristiwa pembunuhan Mohammad Husni Thamrin sempat menjadi insiden yang menjadi kontroversi bumiputera Betawi / Jawa. Karena dengan peristiwa itu menandakan pengkhianatan hak demokrasi bangsa Indonesia yang di berikan Belanda. Dan Mohammad Husni Thamrin termasuk kerabat saidin Tubagus Surosowan. Mohammad Husni Thamrin ialah tokoh intelektual Betawi yang termasuk pertamakalinya menyuarakan kemerdekaan Indonesia sebelum Mohammad Hatta dan PI ( Perhimpunan Indonesia ) dari tempat meneruskan pendidikannya di negara Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar